Kamis, 16 Mei 2013

Sistem Pendidikan di Indonesia

Assalamuallaikum Wr, Wb.
Setelah sekian lama baru kemudian bisa nulis lagi
kali ini penulis akan mengajak teman-teman berfikir
pentingkah kita sekolah?
pentingkah kita belajar?
apakah yang lebih penting sekolah atau kerja?
dan pendidikan dan sekolah manakah yang lebih wajib?
Mari kita mulai
Dari segi ekonomi
Pengusaha hanya sebagian kecil
Untuk memajukan perekonomian, kata Hatta, idealnya sebuah negara memiliki pengusaha yang jumlahnya tak kurang dari dua persen total warga. “Sementara Indonesia baru 0,18 persen,” kata Hatta di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada Senin, 9 Juli 2012. 
Dari total 237 juta penduduk, Hatta mengatakan idealnya Indonesia memiliki 4,4 juta pengusaha. Tapi nyatanya jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 400 ribu. Kondisi ini berbeda dengan negara lain, misalnya Amerika Serikat.
Berdasarkan data yang dipaparkan Hatta, pada 2007, 11,5 persen warga di AS adalah pengusaha. Negara seperti Singapura juga punya banyak pengusaha. Pada 2005, kata Hatta, tujuh persen warga di Singapura adalah pengusaha. www.tempo.com
Pekerja sebagian besar
Financial Times melaporkan saat ini sekitar 60 persen angkatan kerja di Indonesia bekerja di sektor informal, seperti pemulung, tukang ojek, dan buruh dengan upah rendah tanpa ada tunjangan kesejahteraan
Tingkat pengangguran usia muda di Indonesia saat ini juga dinilai lebih besar dibandingkan negara berkembang lainnya di Asia. Sementara itu, berdasarkan laporan Bank Dunia, hampir 50 persen dari total penduduk Indonesia (sekitar 250 juta jiwa) hidup di bawah garis kemiskinan dengan kriteria pendapatan di bawah 2 dollar AS (sekitar 19 ribu rupiah) per hari. Minimnya penciptaan lapangan kerja dari pertumbuhan ekonomi itu juga dikemukakan oleh Organisasi Buruh Dunia (ILO). Koranjakarta.com
Dari analitis di atas sudah membuktikan kepada kita bahwa kemiskinan yang di sebabkan adalah minimnya lapangan pekerjaan nah untuk menciptakan lapangan pekerjaan di butuhkan yang namanya pengusaha. sayangya di negara tidak di bina secara intents dalam mencetak entrepreneur muda, semua harus di lalui proses panjang yakni sekolah yang hampir semua pelajaran yang di ajarkan tidak terpakai dalam kehidupan RIIL. Contoh kasus kita selalu belajar: Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Seni dan Budaya serta Bahasa...pertanyaanya? di sekolah di ajarkan secara intensif sedangkan melupakan yang namanya pembinaan moralAustralia adalah merupakan negara yang dulu penuh dengan narapidana dan teroris.Sekarang telah menjelma menjadi negara yang bermoral tinggi mengapa? kurikulum pun nggak beda-beda jauh ama Indonesia. Trus..?Ternyata siswa-siswi Australi lebih di tekankan kepada moral. para pengajar di Australia tidak terlalu marah ketika murid mereka tidak tau baca tulis akan tetapi mereka akan sangat marah ketika mereka: tidak membudayakan antri, menghormati guru, dan berbudaya dalam bercakap.  Karena batas membina moral adalah dari
usia balita sampai mahasiswa nah jika tidak di tanamkan akhlak sejak dini maka akan sangat sulit seorang anak untuk tumbuh dengan EQ(Emosional Quotients)dan SQ( Spiritual Quotients).

Tapi .... Di Indonesia bagaimana?
Balik lagi ke pertanyaan di atas
pentingkah kita sekolah?
pentingkah kita belajar?
apakah yang lebih penting sekolah atau kerja?
dan pendidikan dan sekolah manakah yang lebih wajib?
Saya akan menjawab satu persatu
#pentingkah kita sekolah?
Sebenarnya sekolah hanyalah wadahnya seperti air harus punya penampungnya seperti itu juga sekolah, eittsss tapi bukan berarti sekolah menjadi tempat menampung ilmu tapi maksud di sini adalah sekolah sebagai sarana penyedia fasilitas untuk mendukung pembelajaran. jadi sekolah tidak menjadi penting-penting amat, hanya mendukung saja, tetap saja kalo pembinaan moral di nomor duakan maka sama saja
#pentingkah kita belajar?

Long Life Education  bukan  Long Life to  School. kongkrit kawan. karena belajarlah seumur hidup buka sekolah, lagi-lagi itu bukti kalo sekolah bukan untuk hidup dan mati
#apakah yang lebih penting sekolah atau kerja?
Ini yang harus saya kritis, mohon maaf kalo menyinggung tapi ini sesuai dengan keadaan.
seorang Bill Gates tidak menyelesaikan kuliahnya dengan sempurna bahka di DO( keluarkan) karena  jarang masuk. Bill Gates sengaja fokus untuk untuk menyeselaikan proyeknya bahkan 5 hari full Bill Gates tidak tidur selama 5 hari 5 malam hanya untuk menyelesaikan bukti kalo kerja lebih skill ketimbang sekolah
Thomas Alfa Edison kerja sebanyak 1000x pengulangan untuk proyek pembuatan lampu pijar bayangin aja.
Bahkan Thomas pernah di keluarkan dari sekolah karena menentang sistem pendidikan di Indonesia
# pendidikan dan sekolah manakah yang lebih wajib? dan pendidikan dan sekolah manakah yang lebih wajib?
dan pendidikan dan sekolah manakah yang lebih wajib?
Pernah denga istilah.. Oh dia kan anak yang terdidik
kalo ....: anak tersekolah
hahaha
sekali lagi sekolah bukan kunci sukses, bukan, hanya sebagai alat. Jika teman-teman di keluarkan atau di DO dari sekolah nggak usah khwatir karena yang teman butuhkan adalah pendidikan bisa lewat
. buku
. guru
. mondok
. diskusi
dll. Sekiranya artikel ini bisa membuka cakrawala berpikir kita tentang pendidikan
Wasalam.





Jumat, 10 Mei 2013

Galau itu Perlu

Asalamualaikum. teman-teman lama kaga post. Alhamdulilah udah bisa posting lagi. 

Kali ini penulis akan membagi-bagi sedikit pengalaman dan sudut pandang tentang galau karena selama ini anak muda memandang galau sebagai sebuah kegelisahan, dan kesulitan. tapi sebenarnya kalo kita pahami galau adalah jalan menuju kualitas hidup yang lebih baik. 

 
Orang Hebat Juga Galau
 
Semua kenal dengan Rasulullah ia Rasullulah adalah orang nomer wahid di dunia, orang yang gagah ketika di medan perang, orang yang berakhlak ketika bergaul. tapiiiiiiiii. Rasulullah juga pernah galau.. 
iya galaunya Rasul adalah galau yang berkualitas, ketika itu Rasulullah memikirkan bagaimana pamannya yang ia cinta ini bisa ikut bersama beliau masuk ke agama islam bersyahadat atas nama Allah dan Rasul.
Tapi sayangnya Allah memanggil paman nabi bernama ABU THALIB dalam keadaan kafir sehingga membuat Rasulullah sangat sedihdan Galau  
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Nabi Ibrahim juga pernah galau ketika memikirkan bagaimana beliau harus menyembelih anaknya sendiri, tapi karena keteguhannya sehingga terjadilah yang namanya Idul Qurba yang senantiasa