Rabu, 27 Mei 2015

Batu Akik tekan angka penggangguran



 
Batu Akik Tekan angka Pengangguran

Akhir-akhir ini, masyarakat kita di guyur dengan demam batu akik, hampir semua pusat perbelajaan menjajakan batu akik, mulai dari pasar sampai mall-mall besar menjajakan batu akik. Dari kalangan muda sampai tua telah mengalami demam batu akik, berawal dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memakai batu aki kemudian menjamurlah pengaruh itu kepada semua lapisan masyakarat. Bahkan seorang kolektor asal Jawa tengah yang di tawarkan agar batu akiknya seharga 1 miliar namun Hermawansyah menolak tawaran tersebut
                Tanggal 19-22 Maret 2015, Korem 032/Wirabraja yang berkedudukan di Padang, Sumatera Barat, akan diramaikan dengan pameran dan kontes batu akik internasional yang akan diikuti oleh 2.000 peserta dari berbagai negara.
Keseluruhan dari 2.000 peserta tersebut berasal dari enam negara meliputi Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Korea Selatan, dan Mesir seperti yang dilansir AntaraNews, Jumat (20/3/2015).
                Jikalau fenomena batu akik telah berhasil meningkatkan Animo masyarakat dalam mencurahkan kreatifitasnya melalui batu akik. Terbukti dengan adanya pameran kontes tersebut dapat membuat batu akik semakin mejadi sesuatu yang bernilai dalam perekonomian, melalui pameran tersebut dapat menaikan pamor batu akik agar menjadi salah sati pendorong ekonomi masyarakat. (Liputan 6.com)


Batu Akik basmi Pengagguran
                Salah satu situs e-commerce yang ramai dijadikan tempat berjualan batu akik adalah Bukalapak.com. Dalam sehari ada ribuan transaksi jual beli batu akik hingga mengalahkan produk lainnya.
Chief Executive Officer Bukalapak.com Achmad Zaky mengatakan batu akik saat ini menjadi item yang paling banyak diperjualbelikan di situsnya. Dalam tiga bulan terakhir, jumlah transaksi online batu akik kian meningkat. "Kondisi ini membuat harga batu mulia juga luar biasa tinggi," kata Zakiy di Jakarta, Minggu 1 Maret 2015.
Menurut Zakiy, transaksi batu mulia di Bukalapak.com mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Saat ini bahkan bisa naik dua kali lipat setiap bulan dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta rupiah per hari.
Hal bisa menjadi sebuah peluang karena batu akik telah menarik banyak perhatian masyakat khususnya kalangan atas, hal ini bisa menjadi mungkin dalam menekan angka pengangguran jikalau pemerintah bekerja sama dengan masyakat dalam mendirikan sebuah tempat pengrajin batu akik di bawah naungan pemerintah sehingga masyakat yang masih belum mendapatkan pekerjaan bisa menjadikan peluang ini sebagai sarannya
               



Batu akik pengalih Isu?
                Beredar beberapa isu bahwa batu akik adalah salah satu strategi Presiden Jokowi dalam mengalihakan beberapa Isu yang sedang pergejolak di bangsa ini sehingga masyakat di sibukan dengan batu akik namun lupa mengeritik kinerja pemerintah yang belum tuntas dan tak kunjung menuju perbaikan. Beberapa media p elektronik di Facebook salah satunya Junro salah satu situs yang giat dalam mengeritik kinerja pemerintah  mengatakan dalam statusnya beberapa minggu lalu: “Bahwa fenomena batu akik terlalu di blow up oleh pemerintah sehingga mengalihkan perhatian masyakat terhadap persoalan bangsa, beberapa teman saya di Lemhanas (lembaga pertahnan Nasional) mengatakan bahwa  Batu akik di blow up oleh para intelejen “.
               
                Dalam buku pengantar Manajemen karya Ricky W. Grifin dan Ronald J. Ebert Profesor Manajemen asal Amerika dan Columbia mengatakan dalam bukunya Bisnis yang terdapat pada halaman 93 tentang pengaruh bisnis kecil terhadap perkembangan perekonomian di Amerika Serikat. Beberapa contoh kasus yaitu Apple yang di dirikan oelh Steve Jobs yan bermula dari bisnis kecil yang di bangun di garasinya sendiri kemudian setelah perjalanan panjang dengan berbagai inovasi dan konstruksi yang di bangun olehnya maka berdirinya I Phone dan I pad yang saat ini hangat di telinga sebagai alat komunikasi yang sangat elegan dan di gunakan oleh kalangan atas
            Yusuf Kalla wakil Presiden RI mengatakan: “Jumlah pengusaha di Indonesia hanya mencapai 0,5% sedangkan China 2% dan Amerika mencapai 10%, jika di Indonesia bisa mencapat 1-2% maka ekonomi kita akan membaik”. Pak JK mengisyaratkan bahwa bisnis kecil dan menengah sebenarnnya sangat berpengaruh pada pembangunan ekonomi suatu Negara
            Kodak pernah  mengalami kerugian ketika harus  menjadi produk tunggal di salah satu daerah yang pernah di tempati. Namun setelah muncul berbagai produk seperti Nikon, Fujifim, Nikon dan Samsung maka pertumbuhlah perekonomian Kodak, karena dengan adanya competitor ataupun pasar yang menyediakan produk bervariasi maka pasar itu akan berkembang.
            Maka dengan berdirinya batu akik center ataupun tempat pengrajin batu akik sangat membantu menekan angka pengagguran dan menjadi batu akik menjadi sarana fashion Indonesia. Agar kita tidak perlu membeli perhiasan di luar batu akikpun bisa menjadi pernak pernik bagi semua kalangan asalakan semua komponen bekerja sama dalam membangun pusat atau tambang batu akik sehingga setelah masuk pabrik semua jenis akan di olah dalam berbagi model bukan hanya cicin saja namun di sesuaikan dengan keinginan pasar.


Solusi
                Tentunya dalam sebuah persoalan ada berbagai peluang yang bisa di manfaatkan, fenomena batu akik ini bisa menjadi salah satu perhiasan budaya dan warisan alam Indonesia, jikalau pemerintah serius dalam bertindak. Buktinya akan diadakan pameran batu akik di Padang pertanda bahwa peminat batu akik semakin hari semakin bertambah, tentunya hal ini dapat menekan tingkat pengangguran masyarakat. Kita lihat saja Batik saat ini telah go Internasional karena keseriusan pemerintah membudidayakan dan membumikannya , batu akik bisa menjadi salah satu warisan bangsa Indonesia. Pemerintah bisa membuat sebuah pelatihan Batu Akik, dalam hal mencari, mengeloah, sampai memasarkannya. Sehingga batu Akik bisa menjadi sebuah kerajinan tangan anak bangsa agar bisa menjadi pemasukan Negara bukan hanya menjadi sebuah pengalihan isu ataupun popular sesaat.
                Di pulau Jawa, Kalimantan, Papua, Sumatra dan Sulawesi memiliki banyak kekayaan alam yang bisa di budidayakan dengan beberapa perhitungan yang telah pemerintah sesuaikan dengan APBN. Jikalau batu akik di wadahi oleh pemerintah sendiri dalam hal membangun  sebuah tempat-tempat kerajinan seperti budidaya batik.
                Jangan sampai kita kehilangan kekayaan alam begitu saja tanpa manajemen yang baik, batu akik bisa menjadi sebuah peluang yang sangat besar dalam mendorong perekonomian dan menekan angka pengangguran, terbukti situs bukalapak.com menjual ratusan juta per-hari hanya dari batu akik. Jikalau pemerintah menangkap batu akik sebagai sebuah peluang emas dalam menekan tingkat penganguran. Semua kita kembalikan kepada pemerintah apa batu akik akan di budiayakan sebagai asset budaya Indonesia ataukah cuman sebuah moment yang buming sesaat.


Selasa, 26 Mei 2015

Syair Pahlawan



      

Masa lalu, oh masa lalu, engkau yang sering menjadi malapetaka bagi memori setiap kenanganku, juga sebagai cambuk bagi kehidupanku setelahnya, oh masa lalu meski engkau telah berlalu aku berharap tak berlalu bersamamu, aku pun ikrar dengan janji, aku telah membela mimpi-mimpiku, aku telah berusaha mewujudkan itu, pendidikan telah jauh dari pendidikan, mendidik bukan lagi pada mental tapi uang telah menjadi peluang, idealisme telah kotor dan najis untuk jaman saat ini. orang idealis bagaikan penyakitan, yang tak mungkin sembuh, mereka seperti dikucilkan bagai imam bonjol di asingkan di di tanah sulawesi utara. Pendidikan adalah tonggak kehidupan, pendidikan bukan hanya mejadi sorotan media mencari harta, peluang manusia menciptakan uang, dan tikus-tikus yang berlagak cerdas namun candas di atas tinta kesucian. 
     Mimpi telah beribu, angan telah membumbung, semua telah tertulis dan terlukis. aku pun mengkerucutkannya seperti Nasi Tumpeng. aku bermimpi ingin menjadi seorang tokoh Indonesia menjadi seorang yang akan di kenang dan di hormati di tanah pertiwi ini, aku ingin berjuang seperti beruang aku ingin maju dan melaju mengejar mimpiku, akan hentikan semua senda gurau dan foya-foya yang hanya menjadi fatamorgana, aku tak peduli meski tulang akan patah, hinaan dan ejekan akan mencekam, sakit hati dan luka akan menduka. inilah aku orang hebat tidak di besarkan dengan,sanjungan orang hebat tidak di besarkan dari jiwa yang berfoya-foya. 
 aku ingin berjuang meski tulang akan remuk, sendi ku akan berteduh dari keletihan, meski mataku akan menghitam legam mencengkram, aku tak peduli karena orang di besar dari air mata buka tertawa. Aku bermimpi agar pendidikan di bangsaku ini melahirkan konsep dengan omset yang menjadi investasi moral anak bangsa kita, politik busuk harus di gusur dari bangsa ini, kita harus berevolusi, meski penjajah telah tiada meski senjata tak lagi berjaya, tapi kita perlu merubah, merubah apa yang seharusnya dirubah menuju hidup yang lebih bermakna. 
Aku berharap dan bermimpi bisa menjadi BPK revolusioner pendidikan di bangsa, aku ingin meneruskan jasa Kh dewantara, meneruskan dakwah cerdas sang Buya Hamkah, aku ingin membuat KH Ahmad Dahlan tersenyum melihat anak bangsa dengan bangganya, aku ingin melihat senyuman manis Ibu kita Kartini yang telah lama pudar di makan udara kapitalisme, aku ingin sekali memeluk Bung Tomo yang penuh totalitas berkelas, dan aku berharap Soeharto tetap tertawa dengan wibawah melihat anak bangsanya. Merekalah para jiwa-jiwa hebat, segenap dari mereka menyandarkan harap dan cita-cita bangsa ini, merdeka itu mudah tapi mengisi kemerdekaan hendaklah tak mudah, hirup pikuk kegagalan bangsa telah terasa, seakan ibu pertiwi kesayang kita telah menangis, dia telah kehilangan senyum lamanya bak Hayati yang kehilangan senyumanya di buku Van derwick. Di atas ini aku berjanji sehidup semati merubah bangsa ini dari apa yang mesti di rubah, wahai para tokoh bangsa ini, jikalau tantang akan menantang, rintangan akan menghadang, dan perjuangan akan berbicara. temukanlah aku di padang mimpimu di dasar cintamu untuk bangsa ini

                                                                                                                                

 Manado 4-01-2014

Senin, 11 Mei 2015

My Name Is Riba (part 9)



 


Petemuan Itu

Di tinggal mati oleh seorang Ayah ketika masih bayi, kehilangan seorang kakak sebelum kelahirannya dan di tinggal pergi dan tak akan kembali oleh mahkotanya yakni Ibunda. Keadaan ini cukup memukul relung batin Fatih. Rasanya usia yang belum sempatan membuktikan semuanya kepadanya Ibunya nama ajal telah memanggilnya.

Fatih memutuskan untuk merantau meninggal kediamannya, kalau-kalau mungkin dapat mengobati relung hatinya yang telah di belah pecah menjadi 3. Fatih memutuskan untuk pergi ke Al- Hirah, melihat bagaimana kehidupan kerajaan dan para politikus yang di lahirkan dari negara itu. Perjalanan di lakukan selama beberapa hari dengan membawa bekal dan uang seadanya Fatih mencoba menantang dirinya untuk menulis cerita baru hidupnya di Al-Hirah, di Al-Hirah Fatih dapat bertemu Pamanya yakni seorang pejuang pembrontakan yang telah melarikan diri ke Al-Hirah paska kematian Ayahnya. 

Di Al-Hirah Fatih kembali menulis, namun karena biaya yang telah menipis sampai-sampai uangnya harus habis ketika menginjak bulan pertama, karena maklumlah Paman Fatih adalah orang seadanya dengan rumah yang  sederhana dengan biaya seadanya membuat Fatih tak tega untuk tetap menetap di sana selama berminggu-minggu lamanya, Fatih Pun memutuskan untuk tinggal di sebuah asrama para perantau yang di sediakan oleh pemerintah setempat. Sebelum pergi Paman Fatih bernama Husain menawarkan Fatih agar tetap tinggal di sini, tapi Fatih tetap tak mau merepotkan keluarga mereka dikarenakan beranak 4 dan tempat yang sangat pas-pasan membuat Fatih tak mau menambah sempit jatah makanan mereka serta tempat tidurnya.

Sesampai di asrama itu, Fatih kembali menulis dan bekerja sambilan sebagai buruh bangunan yang gajinya cukup untuk membiyai makan dan asrama, Fatih melalui hari-hari sulitnya karena asrama yang memakai sistem militer senior di mana setiap perintah senior adalah fatwa jika tak terpenuhi maka pukulan pun akan mendarat. Di suatu kejadian Fatih menumpahkan minumnya di meja para senior ketika sedang santap malam. Senior di sisi kiri pun berdiri dan menunjuk Fatih dengan  jari telunjuk dan berkata “Jangan menghina kami dengan menumpahkan minum itu”. Fatih pun tetap menatap lurus kedapan seolah meanggap tak ada yang terjadi. Senior dengan badan kekar dan besar memanggil Fatih “Kamu tak menghargai kami sebagai senior, harusnya kalau kamu punya rasa hormat mintalah maaf”. Fatih pun berbalik dan sambil memegang piring dan sebuah gelas berkata:” perlukah saya menghormati anda, saya yang  salah ataukah anda yang gila akan hormat, mungkinkah jika ku lakukan ini”. fatih pun meleparkan gelas itu di baju senior tadi, kemudian senior sontak refleks melompati meja yang ia duduki dan menghampiri Fatih dengan sebuah tendangan. Mudah saja bagi Fatih menangkisnya sekaligus mematahkan kaki senior. “jangan gila hormat dan maaf, saya tak sengaja anda sudah terlalu berlebihan, senior lain biasa saja tapi seperti anda merasa paling kuat sebagai senior di sini sehingga menganggap kami babu dan lemah”. Dengan kondisi tergeletak, insiden pun membuat para senior yang  asiknya menyantap makan malam yang mengerumuni Fatih dan mencoba memukulnya, tanpa panjang lebar teman-temannya seangkat pun memukul senior yang  pertama maju untuk memukul Fatih, terjadi baku pukul antara senior dan junior, banyak yang terluka Fatih juga demikian membiru semua wajahnya karena pukulan dan tendangan tak sedikit senior yang di patahkan kakinya oleh junior, malam itu adalah malam yang begitu ruwet dan mumet, mengetahui hal ini, penjaga asrama pun menghentikan insiden gila ini.  

Insiden itu membuat Fatih di usir dari asrama namun jiwa membrontak kepada penghianatan membuat Fatih menampar wajah pimpin Asrama sebelum pergi dan berkata:” saya tak pernah berbuat lebih di sini, seniorlah  yang merasa seperti Nabi yang ingin di puja puji, niat saya hanya ingin mematahkan sifat Keji mereka itu, namun anda ingin saya keluar dengan insiden yang mereka puitisasikan sendiri sehingga saya yang di salahkan”.

Tak terima dengan perkatan dan tamparan kepala Asrama berlari memanggil polisi, Fatih pun berlari keluar asrama dengan nafas yang tersenduh-senduh panik, sesampai di luar Fatih berlari menuju pasar untuk menghilangkan jejaknya, menyusuri gang-gang dan teriakan  pembeli penjual membuat para polisi hampir kehilangan jejak tapi Fatih terjatuh di sebuah tumpukan sayur karena kaki tersangkut oleh besi panjang, tiba-tiba lewatlah Pamanya Husain: Masuklah cepat di kotak ini ujar pamanya. Para polisi itu kewalahan mencari Fatih yang hampir saja di pukul tapi berkat penyelamatan indah pamanya membuat Fatih selamat dari hukuman.
Husain: kenapa engkau sampai di kejar-kejar polisi?
Fatih: saya di keluarkan dari asrama itu karena membuat kekacauan, merasa kecewa dengan itu saya menampar pimpin Asrama itu.
Husain: Kenapa?
Fatih: Senior memukul saya kemudian saya membalasnya. Tak tega teman-teman saya melihat hal ini, makanya mereka membantunya saya, di tuduhlah saya yang membuat onar padahal merekalah maka berkobar-kobar membuat di usir dari asrama.
Husain: ya sudah, tinggal di rumah Paman, besok kita ke Istana Raja. Kemas barang-barangmu kita berangkat menuju negara tengah.

Di sanalah Fatih melihat langsung  kehidupan raja yang mewah bagaikan surga, sehingga teman-teman sastrawan menuliskan dalam satu bab di buku itu tentang “ Surga manusia Iblislah yang  menempatinya”. Para wanita cantik menghiasi kerajaan, patung-patung keluarga raja di lapisi emas, barang-barang antik di seluruh dunia ada di sini, di surga para Iblis. Sungguh hanya surga Tuhan yang dapat mematahkan keindahan ini, indah sekali!. Fatih menatapnya seperti anak kampung pedalam yang pertama melihat pesawat terbang dan duduk di sana untuk waktu yang lama.
Husain: sekarang kamu bekerja sebagi pengantar makanan kerajaan. Mulai dari Ratu dan Raja sampai putrinya.
Fatih: kenapa saya di pekerjakan disini?
Husain: tunggulah selama seminggu, berkellingalah, kelak kamu akan tau kenapa kamu bekerja di sini.

Seminggu Fatih bekerja sebagai tukang, tukang antar makanan raja, karena Raja dan Ratu lebih menyukai santap resmi di meja panjang ketika malam dan pertemuan kerajaan. Raja lebih memilih halaman rumahnya sebagai tempat santap siang di mana ketika santapan di lahap dengan anggun, di perhadapankan dengan taman-taman hijau indah dengan denyat-denyut air mancur sebagi instrumennya, dan burung-burung  minum dan bersih-bersih di sana sesekali sehepas hujan waktu romatis keluarga  raja ketika pelangi menjadi lukisan alami yang menggugah jiwa tapi sayangnya tuan putri tak di rumah menikmati fasilitas mewah itu. Tak tau mengapa seminggu bekerja tak pernah ku lihat wajah cantik putri raja yang terpampang lukisan karikaturnya. Goresan pensil hitam putih yang tak cukup jelas menafsirkan cantiknya, membuatku penasaran kenapa wanita dengan senyuman manis penuh ceria namun penuh wibwah seperti Ibundanya.
Di tengah malam.....

Husain: Bangulah, bangun. Kita akan ke pinggiran kota malam ini.
Bertanya-tanya dalam hati  Fatih, apakah pamanku memang sakit jiwa sehingga aku bangun ketika pagi belumlah tiba.
Husain: apa yang kamu lihat selama seminggu?
Fatih: saya seperti mengenal wajah-wajah penjaga itu, tapi ku anggap mungkin mirip saja
Husain: ceritakan lebih
Fatih: kenapa beberapa pekerja dapur wajahnya seperti tergores sayatan pedang di pipinya?
Husain: adakah kebingungan yang lebih?
Fatih: seperti ada beberapa wajah di sini yang lekukan  pipinya sama seperti Ayah, dan mengapa beberapa orang di sini sering menegurku seakan kenal dan memang benar mereka mengenal namaku ketika hendak kembali ke rumah. Tapi tidak ketika aku sedang bekerja di istana.
Husain: merekalah keluargamu yang terbingungkan dalam pikiranmu. Mereka adalah pengikut Ayahmmu, hanya tanda lahir di pundakmu membuat mereka kenal dirimu ketika sedang berganti baju di ruang kerja, makanya kenapa tak ada perempuan yang bisa menegurmu tapi lelaki sering. Mengapa wajah Ayah seakan sama seperti wajah para penjaga, mengapa para pekerja dapur seperti tesayat pedang pipinya. Ketahuilah bahwa mereka adalah budak-budak yang di ambil dari Negeri Tazkia, tapi sesungguhnya mereka adalah mantan pejuang di zaman bapakmu, setelah kematian bapakmu mereka memutuskan untuk ke Istana bekerja secara gratis di sana dengan jaminan hidup yang lebih layak dan melupakan semua kejadian itu.
Fatih: mengapa harus pembrontak yang di perbudak?
Husain: tak ada perlawanan dan selepas Ayahmu meninggl, tak ada sosok pemimpin di kelompok kita. hanyalah paman yang di tunjuk menggantikannya, tapi paman sadar Ayahmulah seorang pejuang dan pemimpin sesungguhnya. Dengan berat hati agar pembrontak di anggap telah bersih dan agar teror kepada keluarga tak lagi terjadi kami memutuskan menjual diri kami di pasar Budak yang berada di TAZKIA. 

Dan hari ini semua telah lupa. Akan tetapi dendam kembali membara
Fatih: apakah belum terselesaikan semua pembrontakan ini sejak kematian Ayah?
Husain: Hampir. Tapi kamulah yang membuatnya kembali bersemangat, dendam itu hidup, karyamu membuat raja tak tidur 3 hari dan hampir-hampir gila di buat olehmu. Raja kembali menyerang sastra bukan pembrontak lagi.
Fatih: adakah semangat itu masih berkobar lagi?
Husain: Dia membakar jiwa, ketika beredar kabar dari sahabatku yang melihat engkau mengurusi jenaza Ibumu sendiri dan tanpa menaruh nisan, engkau menguburkan ibunda di belakang rumahmu bersamping dengan Ayah karena mungkin akan tercium bahwa engkau adalah anak Aziz Bin Fatih. Kesakitanmulah yang membuat mereka lebih membara
Fatih: Apa yang terjadi setelah mereka tau kematian Ibunda
Husain: Kami membunuh mata-mata raja terbaik, membuang jenazanya dan di alirkan di sungai sampai sudara kita menjemput jenazanya di Al-Huston, dan merekayasa kematian itu dengan kecalakaan kerja.
Fatih: Apa yang harus tetap saya lakukan dan hentikan
Husain: tunggulah. Berkerjalah dengan bahagia, sampai raja akan jadi korban terakhirnya.