Minggu, 24 Maret 2013

Puisi untuknya






Suatu senja melukiskalah mentari pagi, dan tiupan angin nan sejuk, berdirilah sosok wanita yang indah terlukis dalam senyuman 1001 rahasia yang terpendam dalam hati dan raga wanita itu. Entah mengapa? Ketika mata ini menatapnya seolah butiran-butiran terhias dalam wajah, Maha besar Tuhan menciptakan bidadari yang indah itu, senyumanya seolah mematikan api neraka yang membara, senyumannya seolah  membakar semangat, dan andaikan harta seorang saudagar kaya sepanjang masa Qarun. Di jual demi menukar senyumannya, maka sungguh tak akan pernah mampu membeli senyumannya yang indah nan berkilau itu. Dia seolah menari-nari dalam pikiranku entah mengapa itu terjadi, keanggunannya dalam bertindak selalu menjadi bahan pembelajaran bagiku sungguh berjasalah ibu dan ayahnya yang melahirkan anak seindah, seindah Allah menciptakan bumi dan langit ini. Karekternya yang sangat manja, murah senyum, serta pendiam. Menjadi mahkota bagi dirinya, seolah menggerakan motor semangat untuk, tetap berjuang dan menyisipkan doa di setiap ibadahku agar nanti Allah mempertemukan kita dalam rencananya nanti. Jika memang benar maka jadikanlah dia istri terbaik dalam kehidupan ini, biarlah hanya dia yang menjadi cinta matiku. Biarlah dia pertama dan terakhir kali menununtunku hingga kelak nyawa telah di kerongkongan. Saat ini memang ia memiliki kekasih yang tampan dan rupawan, tapi cinta bisa meluluhkan semua, cinta mampu membuat kutub utara menjadi hangat, cinta mampu membuat manusia terbang dalam ketinggian, cinta mampu membuat manusia membela laut, cinta juga mampu membuat manusia bertemu dengan Penciptanya. Ya Tuhan jadikan aku pribadi-pribadi yang setia mencintainya bukan pribadi yang siap menghapus kehormatan seorang wanita. Ya Tuhan jika memang bukan dia permaisyuri terakhirku maka biarlah ku titipkan doa agar kelak nanti dia bisa menjadi wanita yang pernah singgah dan menghapus kekalahanku. Satu permohonanku ya Allah ketika kematian menjemputku maka berikan aku satu kesempatan untukku untuk bisa melihat senyumannya yang manis itu, yang indah itu, jangan sampai malaikat itu terluka, jagalah dia, matikanlah dalam keadaan islam, beriman, bermanfaat. Memang kesakitan terbaik adalah ketika aku tak mampu mempersuntingnya. Tapi jangan sampai Engkau hapus senuymanya itu, jangan sampai neraka kembali berkobar hanya karena tangisannya. Dan biarkan aku memeluknya dalam setiap mimpiku, dalam setiap rutinitasku, dalam setiap  berdakwahku . Dakwah kanlah cinta ku denganya untuk kebahagian umat, jadikan di bidadari terakhirku di surga buatlah kami abadi di sana selama-lamanya ya Allah Amien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar