Sejarah
Pembrontakan
Tazkia, itulah nama sebuah daerah yang berada
tepat di bagian utara Benua Mahmuda. Tazkia telah lahir dengan berbagai kasus
terberat, di sana banyak berkeliaran para mafia. Wilayah dengan pemberontakan
yang seakan tak ada habisnya, menuntut turunnya Hamdan Manaf sebagai Gubernur
Tazkia. Pembrontakan sebenarnya telah lama terjadi di mulai ketika generasi ke
5 kemudian dapat di tuntaskan oleh Ahmad Abdalah (Ayah Alim Abdallah) dengan melakukan penyerangan secara paksa dengan menembak para pemberontak, ada pun
beberapa cara yang di lakukan pihak kerajaan yaitu menghukum mati setiap
pembrontak dan mengancam akan membunuh keluarganya. Kekejaman kerajaan kepada
pembrontakan membuat mereka semakin menjadi-jadi dan pada generasi ke-5 Bani Hasan
memanfaatkan pembrontakan sebagai kekuatan mereka. Dengan menyewa beberapa
mafia Bani Hasan dapat menyerang kerajaan tengah dan pada perang itu banyak
prajurit kerajaan yang tebunuh serta kerugiaan yang di derita begitu besar.
Dikarenakan hal ini pihak kerajaan menghukum dengan keras para pembrontak,
meski mereka tetap bersikeras menuntaskan semua bentuk korupsi serta riba yang
di lakukan oleh para keluarga Gubernur.
Siapakah di balik pembrontakan yang merugikan
kerajaan itu dan bahkan pihak kerajaan siap menghukum mati pembrontak dan
membunuh keluarganya?. Dialah Aziz Bin Fatih dibalik semua ini, Azizlah yang
menjadi ketua pembrontakan saat ini, Azizlah yang menghancurkan setiap bisnis
kotor Gubernur Hamdan Manaf yang berbasis riba. Aziz adalah sosok yang sangat
frontal dan keras, mantan pejuang di masa Ahmad Abdallah yang berjuang mengusir
Bani Hasan ketika ingin mengambil Tazkia sebagai wilayah Bani Hasan dengan
perjuangan Aziz dalam memimpin pasukannya dia mampu mengusir pasukan Bani
Hasan.
Aziz telah diancam ingin di hukum mati oleh
raja Alim Abdallah akan tetapi Aziz malah menantang perang saudara antara
Wilayah Tazkia(Utara) dan Wilayah Al-Hirah (Barat). Karena Aziz merasa Al-Hirah
selalu di perlakukan istimewa sedangkan Tazkia senantiasa mendapat penindasan
bahkan di bunuh keluarganya. Aziz juga tak segan-segan memimpin pasukan
pembrontakan untuk menyerang Al-Huston dan Wilayah Timur yakni pusat kerajaan.
Aziz sebagai menentang pejuang dan pengusaha telah melalui bebagai masa
suramnya, Aziz telah kehilangan anaknya yang berusia 25 tahun karena ikut
berperang melawan tentara Hamdan Manaf Gubernur Tazkia.
Semua berawal dari ketika Gubernur Hamdan yang
mendirikan berbagai bisnisnya yang mengandung riba. Hamdan bergairah mendirikan
puluhan bisnis simpan pinjam di mana para peminjam di berikan bunga sesuai
kesepakatan harga dan masa tengang waktu, dari keuntungan inilah Hamdan
mendirikan berbagai bisnisnya seperti: membeli ribuan tanah, rumah, dan
perusahaan yang hendak bangkrut di beli dan kemudian dikelola oleh Hamdan. Hal
inilah yang membuat rakyat tersiksa
karena tak ada lagi lembaga yang dapat menyaingi lembaga simpan pinjam uang
milik Hamdan. Dengan riba (pinjam meminjam dengan memakai bunga) membuat masyarakat
semakin melarat di tambah lagi Hamdan memanfaatkan momen itu sementara para
rakyat pun banyak dalam status kurang mampu. Semua tanah dan lahan bisnis di
berikan kepada seluruh keluarga Hamdan.
Inilah persoalan terbesar Raja Alim yakni
melawan pembrontakan dan menyingkirkan Gubernur Hamdan. Sementara itu Raja Alim
masih belum memiliki cara menurukan Hamdan dari jabatanya, karena Hamdan adalah
mantan jendral pada generasi Ayahnya yang sangat berjasa dalam mendirikan
Mahmuda sebagai sebuah benua. Keluarga Hamdan begitu berjasa di mata keluarga
kerajaan tercatat Hamdan pernah menyelematkan Raja ketika Bani Hasan mengutus
pembunuh bayaran untuk membunuh Raja Mahmud akan tetapi dapat di selamat oleh
Hamdan. Itulah sebabnya kemauan pembrontak tak akan terpenuhi jika Hamdan tak
di gantikan dan tidak menaikan putra Hamdan sebagai Gubernur adalah jalan yang
tepat untuk memnuhi itu karena Gubernur hanya akan di tunjuk Raja akan tetapi
tak semuda itu.
Meski Bani Mahmuda tercatat sebagai kerajaan tersukses
sepanjang masa akan tetapi Raja Alim sadar bahwa pembrontakan dan sistem
perokonomian yang amburadul akan menghancurkan kerajaannya di masa yang akan
datang. Apalah daya Raja Alim adalah raja yang rendah hati dan santun kepada
rakyatnya, raja Alim adalah raja yang paling sedikit melakukan perang karena
pada masanya Raja Mahmuda memiliki tugas lain yaitu membangun peradabannya dan
mempertahankan daerah kekuasaanya. Raja Alim dengan gemuk dan murah senyum
memiliki arogansi dan ambisi yang begitu besar serta cinta kepada wanita yang
berlebihan membuat Raja Alim membuang anggaran besar-besar hanya untuk
membangun kastil demi istrinya tercinta bahkan untuk mempersembahkan cintanya
Raja Alim saat ini sementara mendirikan patung besar berlapis emas yang
berawajahkan Isterinya sebagai wujud cintanya karena telah melahirkan seorang
putri cantik jelita yang akan menjadi putri pewaris kerajaan.
Di tunggu Part 4 nya kalau ada.
BalasHapusOke bro. terima kasih atas kunjungannya .
BalasHapus