Minggu, 19 April 2015

My Name Is Riba (Part 3)



Sejarah Pembrontakan
 
Tazkia, itulah nama sebuah daerah yang berada tepat di bagian utara Benua Mahmuda. Tazkia telah lahir dengan berbagai kasus terberat, di sana banyak berkeliaran para mafia. Wilayah dengan pemberontakan yang seakan tak ada habisnya, menuntut turunnya Hamdan Manaf sebagai Gubernur Tazkia. Pembrontakan sebenarnya telah lama terjadi di mulai ketika generasi ke 5 kemudian dapat di tuntaskan oleh Ahmad Abdalah (Ayah Alim Abdallah)  dengan melakukan penyerangan secara paksa  dengan menembak para pemberontak, ada pun beberapa cara yang di lakukan pihak kerajaan yaitu menghukum mati setiap pembrontak dan mengancam akan membunuh keluarganya. Kekejaman kerajaan kepada pembrontakan membuat mereka semakin menjadi-jadi dan pada generasi ke-5 Bani Hasan memanfaatkan pembrontakan sebagai kekuatan mereka. Dengan menyewa beberapa mafia Bani Hasan dapat menyerang kerajaan tengah dan pada perang itu banyak prajurit kerajaan yang tebunuh serta kerugiaan yang di derita begitu besar. Dikarenakan hal ini pihak kerajaan menghukum dengan keras para pembrontak, meski mereka tetap bersikeras menuntaskan semua bentuk korupsi serta riba yang di lakukan oleh para keluarga Gubernur.

 Siapakah di balik pembrontakan yang merugikan kerajaan itu dan bahkan pihak kerajaan siap menghukum mati pembrontak dan membunuh keluarganya?. Dialah Aziz Bin Fatih dibalik semua ini, Azizlah yang menjadi ketua pembrontakan saat ini, Azizlah yang menghancurkan setiap bisnis kotor Gubernur Hamdan Manaf yang berbasis riba. Aziz adalah sosok yang sangat frontal dan keras, mantan pejuang di masa Ahmad Abdallah yang berjuang mengusir Bani Hasan ketika ingin mengambil Tazkia sebagai wilayah Bani Hasan dengan perjuangan Aziz dalam memimpin pasukannya dia mampu mengusir pasukan Bani Hasan.

Aziz telah diancam ingin di hukum mati oleh raja Alim Abdallah akan tetapi Aziz malah menantang perang saudara antara Wilayah Tazkia(Utara) dan Wilayah Al-Hirah (Barat). Karena Aziz merasa Al-Hirah selalu di perlakukan istimewa sedangkan Tazkia senantiasa mendapat penindasan bahkan di bunuh keluarganya. Aziz juga tak segan-segan memimpin pasukan pembrontakan untuk menyerang Al-Huston dan Wilayah Timur yakni pusat kerajaan. Aziz sebagai menentang pejuang dan pengusaha telah melalui bebagai masa suramnya, Aziz telah kehilangan anaknya yang berusia 25 tahun karena ikut berperang melawan tentara Hamdan Manaf Gubernur Tazkia. 

Semua berawal dari ketika Gubernur Hamdan yang mendirikan berbagai bisnisnya yang mengandung riba. Hamdan bergairah mendirikan puluhan bisnis simpan pinjam di mana para peminjam di berikan bunga sesuai kesepakatan harga dan masa tengang waktu, dari keuntungan inilah Hamdan mendirikan berbagai bisnisnya seperti: membeli ribuan tanah, rumah, dan perusahaan yang hendak bangkrut di beli dan kemudian dikelola oleh Hamdan. Hal inilah yang  membuat rakyat tersiksa karena tak ada lagi lembaga yang dapat menyaingi lembaga simpan pinjam uang milik Hamdan. Dengan riba (pinjam meminjam dengan memakai bunga) membuat masyarakat semakin melarat di tambah lagi Hamdan memanfaatkan momen itu sementara para rakyat pun banyak dalam status kurang mampu. Semua tanah dan lahan bisnis di berikan kepada seluruh keluarga Hamdan.

Inilah persoalan terbesar Raja Alim yakni melawan pembrontakan dan menyingkirkan Gubernur Hamdan. Sementara itu Raja Alim masih belum memiliki cara menurukan Hamdan dari jabatanya, karena Hamdan adalah mantan jendral pada generasi Ayahnya yang sangat berjasa dalam mendirikan Mahmuda sebagai sebuah benua. Keluarga Hamdan begitu berjasa di mata keluarga kerajaan tercatat Hamdan pernah menyelematkan Raja ketika Bani Hasan mengutus pembunuh bayaran untuk membunuh Raja Mahmud akan tetapi dapat di selamat oleh Hamdan. Itulah sebabnya kemauan pembrontak tak akan terpenuhi jika Hamdan tak di gantikan dan tidak menaikan putra Hamdan sebagai Gubernur adalah jalan yang tepat untuk memnuhi itu karena Gubernur hanya akan di tunjuk Raja akan tetapi tak semuda itu. 

Meski Bani Mahmuda tercatat sebagai kerajaan tersukses sepanjang masa akan tetapi Raja Alim sadar bahwa pembrontakan dan sistem perokonomian yang amburadul akan menghancurkan kerajaannya di masa yang akan datang. Apalah daya Raja Alim adalah raja yang rendah hati dan santun kepada rakyatnya, raja Alim adalah raja yang paling sedikit melakukan perang karena pada masanya Raja Mahmuda memiliki tugas lain yaitu membangun peradabannya dan mempertahankan daerah kekuasaanya. Raja Alim dengan gemuk dan murah senyum memiliki arogansi dan ambisi yang begitu besar serta cinta kepada wanita yang berlebihan membuat Raja Alim membuang anggaran besar-besar hanya untuk membangun kastil demi istrinya tercinta bahkan untuk mempersembahkan cintanya Raja Alim saat ini sementara mendirikan patung besar berlapis emas yang berawajahkan Isterinya sebagai wujud cintanya karena telah melahirkan seorang putri cantik jelita yang akan menjadi putri pewaris kerajaan.

2 komentar: